Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari di Surakarta merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang menghadapi tantangan dalam mempertahankan relevansi di kalangan generasi muda. Perubahan demografis audiens dari usia 30–40 tahun menjadi 20–30 tahun menuntut pembaruan identitas visual agar tetap menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, dilakukan perancangan ulang identitas visual Wayang Orang Sriwedari untuk memberikan citra pertunjukan baru bagi audiens. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, wawancara, dan observasi untuk memahami karakteristik pertunjukan dan kebutuhan audiens saat ini. Proses perancangan menggunakan metode lima tahapan berdasarkan buku Designing Brand Identity oleh Alina Wheeler, dengan hasil akhir berupa identitas visual baru yang mencerminkan tiga kata kunci utama: cultural, captivating, dan harmonious. Identitas visual ini diterapkan pada berbagai media cetak, media digital, dan media sosial untuk mendukung promosi serta operasional Wayang Orang Sriwedari secara konsisten, dengan harapan meningkatkan daya tarik dan keterlibatan generasi muda terhadap pertunjukan budaya ini. / The Wayang Orang Sriwedari performance in Surakarta is one of Indonesia’s cultural heritages that faces challenges in maintaining its relevance among younger generations. The demographic shift of the audience from the 30–40 age range to 20–30 years old demands a visual identity renewal to remain appealing and aligned with current trends. Therefore, a redesign of the Wayang Orang Sriwedari visual identity was carried out to present a refreshed image of the performance to the audience. Data collection was conducted through literature studies, interviews, and observations to understand the characteristics of the performance and the needs of today's audience. The design process followed a five-stage method based on Alina Wheeler’s Designing Brand Identity, resulting in a new visual identity that reflects three main keywords: cultural, captivating, and harmonious. This visual identity is applied across various print media, digital media, and social media to consistently support the promotion and operations of Wayang Orang Sriwedari, with the goal of increasing the appeal and engagement of younger generations with this cultural performance.