Fatboy Bakehouse merupakan usaha UMKM sejak tahun 2019 berdomisili di Jakarta Barat dan Utara. Fatboy Bakehouse telah memiliki identitas visual dan kemasan, namun masih belum memiliki keselarasan identitas di dalam brandingnya dan masih memiliki nuansa yang kurang berkaitan dengan perancangan. Tujuan dari perancangan yang dilakukan adalah agar membantu Fatboy Bakehouse supaya memiliki identitas independen yang kuat. Perubahan pada Identitas visual juga diharap membantu agar brand dapat dikenali dan memberikan image sesuai dengan karakteristik dari brand. Metode dari penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif melalui metode wawancara, studi literatur, dan observasi. Analisa data yang dilakukan adalah dengan metode analisis SWOT dan proses perancangan akan menggunakan metode Brand Identity dari Alina Wheeler. Hasil dari perancangan adalah untuk mendesain kembali sistem identitas visual melalui GSM, packaging, dan sistem dari sosial media. / Fatboy Bakehouse is an MSME (Micro, Small, and Medium Enterprise) that has been operating since 2019, based in West and North Jakarta. Although Fatboy Bakehouse already has a visual identity and packaging, there is still a lack of consistency in its branding, and the existing designs feel disconnected from proper design principles. The purpose of this redesign is to help Fatboy Bakehouse establish a strong, independent brand identity. Changes to the visual identity are also intended to make the brand more recognizable and to project an image that aligns with its core characteristics. The research uses a qualitative method through interviews, literature studies, and observation. Data analysis is conducted using SWOT analysis, and the design process will be using Brand Identity method from Alina Wheeler. The outcome of this project is the redesign of the visual identity system through a Graphic Standard Manual (GSM), updated packaging, and a revamped social media system.