Perkembangan insinyur bunyi di Indonesia cukup berkembang mengikuti tren global dalam industri musik dan hiburan. Hal ini juga mempengaruhi perkembangan kualitas insinyur bunyi yang bertugas di pertunjukkan langsung. Maka dari itu , tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis teknik pencampuran dari 2 (dua) insinyur bunyi langsung di Indonesia yang memiliki banyak pengalaman dan diakui oleh rekan-rekan insinyur bunyi di tanah air. Kedua orang itu adalah Denis Satria dan Sony Soebowo. Kedua insinyur bunyi yakni Denis Satria dan Sony Soebowo telah setuju diwawancarai sebanyak 1 (satu) kali dan diobservasi sebanyak 1 (satu) kali. Teknik pencampuran dan hal-hal soft skill dilapangan merupakan hal yang menjadi utama dalam hasil observasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Adapun konsep pengumpulan data pada penelitian ini termasuk pengumpulan data primer melalui wawancara dan observasi. Kedua insinyur bunyi ini memiliki keunggulan masingmasing, dimana Denis Satria menggunakan group/flex aux untuk memproses berbagai saluran bedasarkan section. Begitu juga dengan Sony Soebowo yang selalu mengutamakan kualitas Public Address (PA) terlebih dahulu agar dapat membantu beliau menggapai hasil pencampuran yang diinginkan. Namun ada hal utama lain yang menjadi pertimbangan dalam mendukung setiap kualitas kerja dari kedua narasumber ini, yakni softskill yang dimana didalamnya terdapat kemampuan berkomunikasi, kemampuan menghadapi masalah, bahkan leadership yang tinggi.