Sebagai profesi yang sedang berkembang di Indonesia, persepsi publik terhadap terapi musik masih tergolong rendah. Salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya jumlah praktisi di Indonesia. Hal ini menyebabkan kurangnya representasi profesi ini di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan persepsi guru les musik di kota besar di Pulau Jawa terhadap pilihan profesi siswa dan menyelidiki pendapat guru les musik di kota besar di Pulau Jawa mengenai prospek karir terapi musik di masa depan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi untuk memahami pengalaman dan persepsi para guru. Data diperoleh melalui wawancara terhadap guru les musik di kota besar yang terdaftar dalam publikasi majalah edukasi musik Staccato dan terapis profesional. Sebagian besar responden menyatakan bahwa profesi terapi musik memiliki prospek yang baik di 5 hingga 15 tahun yang akan mendatang. Akan tetapi, belum ada responden yang secara langsung menyatakan bahwa mereka akan menyarankan profesi terapi musik kepada murid mereka sebagai pilihan karir. Sosialisasi atau advokasi terapi musik dapat dilakukan secara bertahap untuk meningkatkan kesadaran dan pengakuan, akses terhadap layanan terapi musik, dan perluasan lahan pekerjaan (Kern & Tague, 2017, p. 28). Sosialisasi dapat dilakukan ke bidang kesehatan dan pendidikan untuk mengenalkan terapi musik sebagai pilihan profesi maupun terapi alternatif.