Indonesia dan Afrika Selatan memiliki potensi perdagangan internasional yang layak ditelusuri. Sebagai pasar nontradisional, Afrika Selatan menjadi salah satu tujuan utama ekspor Indonesia. Penelitian ini bertujuan menggambarkan aktivitas perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia ke Afrika Selatan beserta dinamikanya semasa pemerintahan Joko Widodo. Neoliberalisme menjadi landasan teori penelitian dan dilengkapi dengan konsep Perdagangan Internasional, Diplomasi Ekonomi, serta Kerja Sama Internasional. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan internasional dari Indonesia ke Afrika Selatan dilandaskan pada regulasi dan kebijakan yang disepakati kedua negara yang masih terus dikembangkan. Diplomasi ekonomi kedua negara telah dijalankan, namun masih terdapat hambatan seperti perbedaan standar teknis dan belum rampungnya Preferential Trade Agreement (PTA). Terdapat tiga komoditas unggul yang diekspor Indonesia, yaitu kelapa sawit, karet, dan kendaraan bermotor. Selain itu, Foreign Direct Investment (FDI) mengambil peran dalam kerja sama internasional Indonesia dan Afrika Selatan. Dinamika perdagangan internasional di antara kedua negara dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam negeri Indonesia. Faktor eksternal seperti Perang Dagang Amerika Serikat dan Tiongkok, pandemi COVID-19, serta konflik Rusia dan Ukraina turut serta dalam perubahan tren nilai ekspor Indonesia ke Afrika Selatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kerja sama ekonomi kedua negara memiliki prospek yang baik dan menguntungkan, namun memerlukan pembaruan kebijakan lanjutan. / Indonesia and South Africa have international trade potential that is worth exploring. As a non-traditional market, South Africa is one of Indonesia's main export destinations. This study aims to describe the international trade activities carried out by Indonesia to South Africa and its dynamics during the Joko Widodo administration. Neoliberalism is the theoretical basis of the study and is complemented by the concepts of International Trade, Economic Diplomacy, and International Cooperation. This study is qualitative and uses descriptive methods. The data used are primary and secondary data. The results of the study show that international trade activities from Indonesia to South Africa are based on regulations and policies agreed upon by both countries which are still being developed. Economic diplomacy between the two countries has been carried out, but there are still obstacles such as differences in technical standards and the incomplete Preferential Trade Agreement (PTA). There are three superior commodities exported by Indonesia, namely palm oil, rubber, and motor vehicles. In addition, Foreign Direct Investment (FDI) plays a role in international cooperation between Indonesia and South Africa. The dynamics of international trade between the two countries are influenced by domestic factors in Indonesia. External factors such as the US-China Trade War, the COVID-19 pandemic, and the Russia-Ukraine conflict have contributed to changes in the trend of Indonesia's export value to South Africa. This study concludes that economic cooperation between the two countries has good and profitable prospects, but requires further policy updates.