Penelitian ini membahas tentang perancangan interior Pusat Informasi Kawasan Cagar Budaya “Situs Marunda Rumah Si Pitung” yang terletak di Jakarta Utara. Situs ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang sarat akan nilai-nilai budaya Betawi dan kisah perjuangan tokoh legendaris Si Pitung. Kondisi eksisting kawasan ini dinilai mampu dikembangkan lebih lanjut lagi dengan menghadirkan pengalaman ruang yang informatif, edukatif, dan interaktif bagi pengunjung, serta memberikan ruang yang memadai untuk pelestarian budaya dan aktivitas komunitas lokal. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan desain yang mampu menghubungkan narasi sejarah dengan kebutuhan ruang masa kini. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus tunggal dengan pendekatan naratif. Metode ini dilakukan melalui pengumpulan data dari literatur, observasi lapangan, serta wawancara terstruktur dengan narasumber yang relevan. Pendekatan naratif diterapkan dalam proses perancangan untuk mengangkat kembali nilai-nilai historis dan budaya melalui elemen ruang yang komunikatif dan bermakna. Konsep utama perancangan yang digunakan adalah Heritage Synergy, yaitu sinergi antara pelestarian nilai historis Rumah Si Pitung dengan fungsi-fungsi modern yang menunjang kegiatan informasi, edukasi, dan partisipasi masyarakat. Hasil akhir dari penelitian ini berupa rancangan pusat informasi dan museum yang mampu memfasilitasi berbagai aktivitas seperti pameran sejarah, ruang edukasi, ruang interaksi budaya, serta area untuk komunitas lokal. Rancangan ini diharapkan dapat menjadi salah satu model pengembangan ruang publik berbasis warisan budaya yang tidak hanya melestarikan nilai sejarah, tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga dan menghidupkan kembali identitas budaya Betawi.