MPASI adalah makanan yang diberikan sebagai pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi setelah usia enam bulan. Program pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) di Posyandu Binong bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kader dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemberian MPASI yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan Kader tentang MPASI dengan motivasi Kader kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara dua variabel yaitu tingkat pengetahuan Kader mengenai MPASI dan motivasi Kader dalam menjalankan program tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kader yang terlibat dalam program pemberian MPASI di Posyandu Binong, dengan total 140 Kader aktif yang terdaftar di 24 posyandu. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan dan motivasi Kader. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dengan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Kader memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori baik sebanyak 74.7% dan 86.3% dari 86 responden memiliki tingkat motivasi tinggi. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan motivasi Kader (p-value 0.000). Dapat disimpulkan bahwa semakin baik tingkat pengetahuan yang dimiliki Kader, maka akan semakin tinggi pula motivasi Kader dalam menjalankan program pemberian MPASI. Peneliti merekomendasikan perlunya pelatihan dan evaluasi secara berkala terhadap pengetahuan dan motivasi Kader sebagai dasar perbaikan dan pengembangan program yang lebih efektif di Posyandu Binong. / Complementary feeding (MPASI) refers to foods given alongside breast milk to meet the nutritional needs of infants after the age of six months. The complementary feeding program at Posyandu Binong aims to enhance the knowledge and skills of health cadres in educating the community about the importance of appropriate MPASI provision. This study aims to determine the relationship between the cadres’ level of knowledge about MPASI and their motivation, using a quantitative correlational method with a cross-sectional approach. This method was employed to evaluate the relationship between two variables: the cadres’ knowledge of MPASI and their motivation in implementing the program. The population of this study consisted of all cadres involved in the MPASI program at Posyandu Binong, totaling 140 active cadres registered across 24 posyandu. Data collection was conducted using questionnaires to assess the level of knowledge and motivation among cadres. Data were analyzed univariately and bivariately, with a chi-square test used to determine the relationship between the two variables. The results showed that the majority of cadres had a good level of knowledge (74.7%), and 86.3% of the 95 respondents demonstrated high motivation. Bivariate analysis indicated a significant relationship between the level of knowledge and the motivation of cadres (p-value 0.000). It can be concluded that the better the cadres’ knowledge, the higher their motivation in implementing the MPASI program. The researcher recommends regular training and evaluation of cadres’ knowledge and motivation as a basis for improving and developing a more effective program at Posyandu Binong.