Generasi Z cenderung enggan menggunakan tangga karena dianggap melelahkan, membosankan, dan memakan waktu. Hal ini berdampak pada rendahnya pemanfaatan ruang vertikal secara aktif. Maka dari itu dilakukan penelitian ini mengusulkan penerapan teknologi Mixed Reality (MR) pada elemen tangga sebagai solusi desain interaktif dan imersif yang mampu membentuk persepsi baru terhadap pengalaman sirkulasi vertikal. Dengan menggabungkan pendekatan desain ekletik, futuristik dan budaya Bali, tangga di Gedung D Universitas Pelita Harapan dirancang menjadi ruang naratif gamifikasi: Finding, Collecting, dan Blind Box. Setiap lantai menawarkan pengalaman digital berbeda. Mulai dari pencarian tokoh Sinta dalam bentuk bola warna, pengumpulan bunga Canang Sari sebagai bagian dari ritual, hingga permainan keberuntungan untuk memperoleh kunci gerbang yang semuanya dirancang untuk meningkatkan keterlibatan pengguna melalui elemen gamifikasi dan interaksi visual. Desain ini terinspirasi dari kisah Ramayana, ritual Hindu, serta pengalaman spiritual seperti tari Kecak dan suasana Nyepi. Dengan teknologi MR, pengguna tidak hanya melintasi tangga secara fisik, tetapi juga secara emosional dan naratif, sehingga mengubah aktivitas naik tangga menjadi pengalaman eksploratif yang menarik. Melalui eksperimen desain ini, terlihat bahwa teknologi MR mampu meningkatkan kualitas ruang dan menarik minat Gen Z untuk lebih memilih menggunakan tangga dibandingkan elevator. Hasil ini menunjukkan bahwa ruang interaktif berbasis MR dapat menjadi strategi arsitektural inovatif dalam meningkatkan keterlibatan, memperkaya pengalaman ruang, dan mendukung gaya hidup aktif yang lebih berkelanjutan. / Generation Z tends to avoid using stairs because they perceive it as tiring, boring, and time-consuming. This results in a low utilization of vertical spaces. Therefore, this research proposes the application of Mixed Reality (MR) technology to stair elements as an interactive and immersive design solution capable of reshaping perceptions of vertical circulation experiences. By combining eclectic, futuristic design approaches with Balinese cultural elements, the staircase in Building D of Pelita Harapan University is transformed into a narrative gamified space: Finding, Collecting, and Blind Box. Each floor offers a distinct digital experience, from searching for the character Sinta in the form of colored balls, collecting Canang Sari flowers as part of a ritual, to a luck-based game for obtaining a key to unlock a final gate all designed to enhance user engagement through gamification and visual interaction. The design is inspired by the Ramayana epic, Hindu rituals, and spiritual experiences such as the Kecak dance and the atmosphere of Nyepi. Through MR technology, users do not only traverse the stairs physically but also emotionally and narratively, transforming the act of stair climbing into an engaging and explorative experience. Through this design experiment, MR technology is shown to enhance spatial quality and attract Gen Z users to choose stairs over elevators. The findings suggest that MR-based interactive spaces can become an innovative architectural strategy to boost engagement, enrich spatial experiences, and support a more active and sustainable lifestyle.