Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah menjalankan regionalisme ekonomi sejak awal 1990-an. Bersamaan dengan itu, anggota ASEAN mulai mengintegrasikan diri mereka ke dalam ekonomi global, menggunakan pendekatan jalur ganda dari perjanjian perdagangan bilateral dan ASEAN+1. Dan pada akhirnya untuk memperkuat interaksi dan sentralitasnya, ASEAN menginisiasi Regional Comprehensive Ecnomic Partnership (RCEP) yang mulai dinegosiasikan pada tahun 2012. Namun hingga saat ini negosiasi ini pun masih berlanjut dan belum juga selesai. Penelitian ini menggunakan pendekatan dekriptif analitis. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan data primer, observasi serta pengelaman langsung dari Penulis, serta data sekunder berupa studi kepustakaan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selesainya negosiasi dan perjanjian RCEP akan berfungsi sebagai instrumen bagi ASEAN untuk mendapatkan pengaruh regional, dengan badan tersebut akan dipandang berhasil mempertahankan sentralitasnya dalam mendorong integrasi regional di Asia Pasifik. Sebaliknya, ketidakberhasilan dalam negosiasi akan melemahkan ASEAN dan melemahkan ambisi blok ini untuk menjadi kekuatan strategis regional. Terdapat banyak faktor dan kondisi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut. / The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) has been running economic regionalism since the early 1990s. At the same time, ASEAN members have begun to integrate themselves into the global economy, using the dual track approach of bilateral trade agreements and ASEAN + 1. And in the end to strengthen its interaction and centrality, ASEAN initiated the Regional Comprehensive Ecnomic Partnership (RCEP) which began to be negotiated in 2012. But until now these negotiations have continued and have not yet finished. This study uses an analytical descriptive approach. Research data collection is done by primary data, observation and direct experience from the author, as well as secondary data in the form of literature and documentation studies. The results show that the completion of negotiations and the RCEP agreement will serve as an instrument for ASEAN to gain regional influence, with the agency being seen as successfully maintaining its centrality in promoting regional integration in the Asia Pacific. On the other hand, failure in negotiations will weaken ASEAN and undermine the ambition of the bloc to become a regional strategic power. There are many factors and conditions that can influence the decision making.