Penggunaan media sosial oleh karyawan dalam membagikan informasi pribadi memunculkan dilema antara self-disclosure yang sehat dan oversharing yang berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana karyawan di Sekolah Pelita Harapan Kemang Village mengelola informasi pribadi mereka di media sosial agar tetap sejalan dengan nilai-nilai institusi. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis naratif, melalui wawancara mendalam terhadap sembilan informan dari berbagai posisi kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-disclosure dipandang sebagai sarana membangun relasi dan kepercayaan, namun risiko oversharing muncul ketika batas antara ruang pribadi dan publik tidak dikelola dengan baik. Faktor yang memengaruhi pengungkapan informasi meliputi tekanan psikologis, peran pekerjaan, persepsi terhadap audiens, serta kedewasaan emosional dan spiritual. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya kesadaran kontekstual dan etika digital dalam pengelolaan informasi pribadi. Penelitian ini merekomendasikan institusi untuk menyediakan pelatihan komunikasi dan kebijakan penggunaan media sosial guna mendukung karyawan menjaga profesionalisme di era digital. / The widespread use of social media among employees for sharing personal information presents a growing dilemma: distinguishing between constructive self-disclosure and potentially harmful oversharing. This study investigates how employees at Sekolah Pelita Harapan Kemang Village navigate personal information management on social media while upholding the institution’s Christian values. Adopting a qualitative case study methodology, the research involved in-depth interviews with nine employees occupying diverse professional roles. The findings indicate that self-disclosure is often perceived as a means to foster trust and relational closeness; however, the absence of clear boundaries between public and private spheres can lead to oversharing and its attendant risks. Psychological stress, professional identity, perceived audience, and levels of emotional and spiritual maturity emerge as key factors influencing disclosure behavior. The study underscores the importance of contextual sensitivity and ethical digital conduct in managing online self-presentation. It recommends that institutions establish comprehensive communication training and enforce well-defined social media policies to cultivate a culture of professionalism and digital responsibility among employees in an increasingly connected world.