This study aims to explore intercultural communication accommodation strategies between local vendors and Chinese tourists at Kawah Ijen. Employing a qualitative interpretive approach and grounded in Communication Accommodation Theory (CAT), the research draws on TikTok and Instragram video interactions to examine spontaneous communication patterns. Findings reveal that convergence is the most dominant strategy, with limited occurrences of divergence and maintenance. Multimodal nonverbal communication—such as facial expressions, gestures, and intonation—plays a significant role in overcoming language barriers. The observed interactions are adaptive and context-dependent, reflecting social intelligence shaped by direct interpersonal experience. The study also highlights the relevance of social media as an authentic and valuable data source in contemporary communication research. / Penelitian ini bertujuan untuk memahami strategi akomodasi komunikasi antarbudaya yang terjadi antara pedagang lokal dan wisatawan Tiongkok di Kawah Ijen. Dengan pendekatan kualitatif interpretif dan berlandaskan Teori Akomodasi Komunikasi (Communication Accommodation Theory/CAT), data dikumpulkan melalui analisis video interaksi antara penjual dan pembeli di TikTok dan Instagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi convergence merupakan strategi akomodasi yang paling dominan, disusul oleh kemunculan terbatas dari strategi divergence dan maintenance. Selain itu, komunikasi nonverbal yang bersifat multimodal—seperti ekspresi wajah, gestur, dan intonasi—memainkan peran penting dalam menjembatani hambatan bahasa antarbudaya. Interaksi yang teramati bersifat adaptif dan kontekstual, mencerminkan kecerdasan sosial yang berkembang melalui pengalaman langsung. Penelitian ini juga menyoroti media sosial sebagai sumber data yang otentik dan relevan dalam studi komunikasi kontemporer.