Penelitian ini mengkaji strategi komunikasi digital yang digunakan oleh orang tua dalam menunjang kesehatan mental anak remaja di Kota Bandar Lampung. Perkembangan teknologi yang pesat mendorong orang tua memanfaatkan media digital, seperti WhatsApp dan media sosial, sebagai sarana komunikasi utama dengan anak. Dalam konteks ini, peran orang tua menjadi sangat penting dalam menciptakan komunikasi yang suportif dan sehat secara psikologis di tengah dinamika era digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan teori komunikasi keluarga sebagai landasan analisis. Subjek penelitian terdiri dari lima orang tua dan lima anak remaja yang aktif berinteraksi melalui media digital. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi guna memperoleh gambaran menyeluruh mengenai pengalaman komunikasi mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi digital dapat menjadi sarana dukungan emosional yang efektif jika dilakukan secara empatik, terbuka, dan responsif. Namun, hambatan seperti keterbatasan ekspresi nonverbal, miskomunikasi, dan kurangnya keterbukaan menjadi tantangan dalam proses komunikasi tersebut. Orang tua yang mampu menyesuaikan strategi komunikasi dengan karakteristik anak cenderung berhasil membangun hubungan yang harmonis. Dengan strategi komunikasi yang tepat, orang tua dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan keluarga yang sehat secara psikologis dan mendukung kesehatan mental anak remaja. / This study examines the digital communication strategies used by parents to support the mental health of adolescents in Bandar Lampung. The rapid advancement of technology has encouraged parents to utilize digital media—such as WhatsApp and social media—as primary channels of communication with their children. In this context, the parental role becomes increasingly vital in fostering supportive and psychologically healthy communication in the midst of the digital era.This research employs a phenomenological approach with family communication theory as its analytical framework. The subjects consisted of five parents and five adolescents who actively interact through digital platforms. Data were collected through in-depth interviews and documentation to gain a comprehensive understanding of their communication experiences. The findings reveal that digital communication can be an effective form of emotional support when carried out with empathy, openness, and responsiveness. However, challenges such as limited nonverbal cues, miscommunication, and low levels of openness can hinder the effectiveness of communication. Parents who are able to adapt their communication strategies to the psychological characteristics of their children tend to build more harmonious and supportive relationships. With appropriate communication strategies, parents can contribute to creating a psychologically healthy family environment that promotes adolescent mental wellbeing.