Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk dan pengetahuan produk terhadap niat beli masyarakat terhadap Mie Laksa sebagai makanan khas daerah Tangerang. Mie Laksa merupakan kuliner hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Melayu yang memiliki cita rasa khas dan nilai historis. Namun, minat beli masyarakat terhadap makanan tradisional ini belum optimal akibat rendahnya promosi dan dominasi tren makanan modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode purposive sampling, melibatkan 119 responden yang pernah berkunjung ke Tangerang dalam enam bulan terakhir dan berusia minimal 17 tahun. Data dikumpulkan melalui kuesioner online dan dianalisis menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli masyarakat dengan nilai original sample sebesar 0,476 dan t-statistic sebesar 5,978. Begitu pula pengetahuan produk juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli dengan nilai original sample sebesar 0,343 dan t-statistic sebesar 4,817. Temuan ini menegaskan bahwa peningkatan kualitas dan edukasi tentang Mie Laksa dapat menjadi strategi efektif untuk mendorong minat beli masyarakat terhadap makanan tradisional. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi pelaku usaha dan pemerintah daerah dalam upaya pelestarian serta promosi kuliner lokal Tangerang. / This study aims to analyze the influence of product quality and product knowledge on consumers' purchase intention toward Mie Laksa, a traditional culinary dish from Tangerang. Mie Laksa is a unique noodle dish resulting from the cultural fusion of Chinese and Malay heritage, known for its rich flavor and historical value. However, public interest in purchasing traditional foods such as Mie Laksa remains suboptimal due to limited promotion and the growing popularity of modern food trends. This research adopts a quantitative approach using purposive sampling, involving 119 respondents who had visited Tangerang in the past six months and were at least 17 years old. Data were collected through an online questionnaire and analyzed using the Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method with SmartPLS 4.0 software. The results show that product quality has a positive and significant effect on purchase intention, with an original sample value of 0.476 and a t-statistic of 5.978. Similarly, product knowledge also has a positive and significant effect, with an original sample value of 0.343 and a t-statistic of 4.817. These findings highlight the importance of enhancing product quality and consumer education to increase purchase intention for traditional culinary products. This research is expected to provide insights for business actors and local governments in promoting and preserving the traditional cuisine of Tangerang.