Pneumonia merupakan penyakit infeksi akut yang paling sering menyebabkan kematian kedua di dunia setelah diare. Di Indonesia, pneumonia masuk ke dalam sepuluh besar penyakit pada pasien rawat inap di Rumah sakit yaitu pada pasien rawat inap 5-20% dan pada pasien di ruang intensif lebih dari 50% serta berdasarkan proporsi kasus pada laki-laki yaitu 53.95% dan kasus pada perempuan 46.05%, dengan nilai Crude Fatality Rate (CFR) 7.6% lebih tinggi dibandingkan dari banyak penyakit lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik yang sering digunakan pada pasien pneumonia rawat inap berdasarkan jenis dan kuantitas dengan metode ATC/DDD dan untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia rawat inap berdasarkan jenis dan kuantitas dengan metode DU 90% di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang periode Januari 2023 sampai Desember 2024. Hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan antibiotik pada periode tersebut memiliki nilai total DDD sebesar 87,03 DDD/100 hari awat inap dengan nilai DDD antibiotik tertinggi adalah Seftriakson yaitu 28,43 DDD/100 hari rawat inap serta antibiotik yang masuk dalam segmen DU 90% yaitu Seftriakson (32,66%), Seftazidim (18,20%), Sefiksim (14,63%), Levofloksasin (14,38%), Azitromisin (8,25%) dan Meropenem (4,50%). / Pneumonia is an acute infectious disease that causes the second most frequent deaths in the world after diarrhea. In Indonesia, pneumonia is included in the top ten diseases in inpatients in hospitals, namely in inpatients 5-20% and in patients in intensive care more than 50% and based on the proportion of cases in men, namely 53.95% and cases in 46.05% women, with a Crude Fatality Rate (CFR) value of 7.6% higher than many other diseases. The aim of this research is to determine the description of the use of antibiotics that are frequently used in hospitalized pneumonia patients based on type and quantity using the ATC/DDD method and to find out description of the use of antibiotics in hospitalized pneumonia patients based on type and quantity using the 90% DU method at the Tangerang City Regional General Hospital for the period January 2023 to December 2024. The results indicate that during this period, the total DDD value for antibiotic use was 87,03 DDD/100 inpatient days, with the highest DDD value for antibiotics being ceftriaxone at 28,43 DDD/100 inpatient days. The antibiotics that fell within the DU 90% segment included Ceftriaxone (32,66%), Ceftazidime (18,20%), Cefixime (14,63%), Levofloxacin (14,38%), Azithromycin (8,25%), and Meropenem (4,50%).