Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang sering terjadi pada usia lanjut dan menyebabkan nyeri, kekakuan, serta penurunan fungsi sendi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik pasien OA dengan skala nyeri OA, mengevaluasi penggunaan obat OA dari aspek ketepatan pasien, ketepatan obat, dan ketepatan dosis serta menganalisis hubungan antara skala nyeri OA dengan pemilihan obat OA pada pasien rawat jalan di RSUD Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif terhadap data rekam medis pasien OA periode Januari–Desember 2024. Sampel yang digunakan sebanyak 38 pasien. Hasil menunjukkan bahwa ketepatan pasien mencapai 95%, ketepatan obat tercapai 58% dan ketepatan dosis tercapai pada 55% pasien. Uji Chi-Square menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara usia, jenis kelamin, dan komorbid dengan tingkat nyeri OA (p > 0,05). Namun, terdapat hubungan signifikan antara skala nyeri OA dengan pemilihan obat (p = 0,012), dengan nilai Cramer’s V sebesar 0,467 yang mengindikasikan kekuatan hubungan sangat kuat. Hasil ini menunjukkan bahwa pemilihan terapi OA di RSUD Kota Tangerang sebagian besar telah mempertimbangkan kondisi klinis pasien, meskipun masih ditemukan ketidaktepatan dalam penggunaan obat dan dosis terutama pada pasien dengan komorbiditas dan pengobatan yang belum terstandar resmi./Osteoarthritis (OA) is a degenerative joint disease that often occurs in the elderly and causes pain, stiffness, and decreased joint function. This study aims to analyze the relationship between OA patient characteristics and OA pain scale, evaluate the use of OA drugs from the aspects of patient suitability, drug suitability, and dose suitability and analyze the relationship between OA pain scale and OA drug selection in outpatients at Tangerang City Hospital. This research used a descriptive retrospective method by analyzing medical records of OA patients from January to December 2024. A total of 38 patient samples were included. The results showed that appropriate patient criteria in 95%, appropiate drug selection occurred in 58% of patients, appropriate dosage in 55%. Chi-Square analysis showed no significant relationship between age, gender, or comorbidity and OA pain scale (p > 0.05). However, a significant relationship was found between the pain scale and drug selection (p = 0.012), with a Cramer’s V value of 0.467, indicating a very strong association. These results suggest that OA therapy decisions at RSUD Kota Tangerang mostly considered patients’ clinical conditions, although some inaccuracies in drug choice and dosage, particularly in patients with comorbidities, and used of unsigned drug were still found.