Perkembangan industri akomodasi di sepanjang wilayah pesisir Anyer-Pandeglang telah memberikan dampak yang signifikan terhadap lanskap sosial ekonomi setempat. Sementara pertumbuhan sektor pariwisata telah berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan infrastruktur, ketidakseimbangan dalam pembangunan juga mengakibatkan beberapa dampak buruk. Dominasi investasi swasta, berkurangnya akses masyarakat terhadap sumber daya pesisir, dan meningkatnya ketergantungan pada sektor pariwisata telah menimbulkan tantangan besar bagi keberlanjutan mata pencaharian lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsekuensi sosial ekonomi dari perluasan industri akomodasi di wilayah pesisir dan untuk mengidentifikasi jalur menuju pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang melibatkan pemangku kepentingan lokal. Temuan penelitian mengungkapkan perlunya partisipasi masyarakat yang lebih kuat dalam perencanaan pariwisata, akses yang adil terhadap peluang ekonomi, dan peraturan yang melindungi hak dan sumber daya lokal. Penelitian ini menekankan bahwa pembangunan pariwisata berkelanjutan tidak boleh hanya berfokus pada keuntungan ekonomi tetapi juga harus mempertimbangkan dimensi sosial dan lingkungan masyarakat lokal. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan perencanaan partisipatif dan strategi pariwisata berbasis masyarakat untuk memastikan kesejahteraan jangka panjang penduduk pesisir.