Indonesia memiliki risiko gempa bumi yang tinggi akibat letaknya di pertemuan beberapa lempeng tektonik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh frekuensi gempa terhadap perilaku kolom pada model bangunan dua lantai skala 1:20 dengan dan tanpa filler dinding menggunakan uji meja getar. Dua model bangunan diuji pada variasi frekuensi untuk mengukur simpangan antar lantai dan ketahanan struktur. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi frekuensi getaran, semakin besar simpangan antar lantai yang terjadi. Model bangunan dengan filler dinding (model Y) tidak menunjukkan penurunan simpangan dibandingkan model tanpa dinding (model X) pada frekuensi dan percepatan yang sama. Keruntuhan terjadi pada frekuensi 3,251 Hz untuk model X dan 3,00 Hz untuk model Y. Temuan ini menunjukkan bahwa penambahan filler dinding pada model belum efektif dalam meningkatkan ketahanan struktur terhadap beban lateral gempa. / Indonesia has a high risk of earthquakes due to its location at the convergence of several tectonic plates. This study aims to evaluate the effect of earthquake frequency on the behavior of columns in two-story building models at a 1:20 scale with and without wall fillers using a shaking table test. Two building models were tested under varying frequencies to measure inter-story drift and structural capacity. The results indicate that higher vibration frequencies lead to greater inter-story drift. The building model with wall fillers (model Y) did not show a reduction in inter-story drift compared to the model without walls (model X) under the same frequency and acceleration. Collapse occurred at a frequency of 3.251 Hz for model X and 3.00 Hz for model Y. These findings suggest that the addition of wall fillers in the tested models was not effective in enhancing structural resistance against lateral seismic loads.