Perkembangan komunitas digital informal di media sosial telah memunculkan bentuk baru keterikatan sosial berbasis simbol, di mana komunitas @Ecommurz menjadi contoh nyata bagaimana simbol dan bahasa khas tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi, tetapi juga berperan dalam pembentukan identitas kolektif. Penelitian ini memfokuskan perhatian pada penggunaan strategis simbol dalam komunitas digital untuk menciptakan kohesi sekaligus eksklusi sosial, yang menjadi pembeda dari studi-studi sebelumnya yang lebih menyoroti aspek partisipasi atau aktivisme daring. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologi, penelitian ini menggali pengalaman simbolik anggota komunitas melalui wawancara mendalam terhadap lima informan aktif serta observasi terhadap konten yang diunggah dan dibagikan di media sosial, kemudian dianalisis dengan merujuk pada konsep-konsep utama dalam Symbolic Convergence Theory (SCT), seperti fantasy theme, symbolic cue, dan rhetorical vision, untuk memahami proses pembentukan makna kolektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol di komunitas @Ecommurz berfungsi ganda sebagai pengikat solidaritas antaranggota sekaligus sebagai pembatas simbolik terhadap pihak luar, menciptakan kohesi melalui narasi kolektif yang diulang serta eksklusi sosial yang tidak kasat mata, sehingga disimpulkan bahwa simbol memainkan peran strategis dalam mengelola dinamika sosial komunitas digital informal sekaligus menjadi indikator utama integrasi dan diferensiasi dalam ruang interaksi daring. / The growth of informal digital communities on social media has fostered new forms of symbol-based social bonding. The @Ecommurz community exemplifies how distinctive symbols and language function not only as communication tools but also as instruments in shaping collective identity. This study focuses on the strategic use of symbols within digital communities to generate both social cohesion and social exclusion — a perspective that distinguishes it from previous research, which often emphasized participation or online activism. Using a qualitative approach with a phenomenological method, this study explores the symbolic experiences of community members through in�depth interviews with five active informants and observations of social media content shared within the community. The data were analyzed based on key concepts from Symbolic Convergence Theory (SCT), such as fantasy theme, symbolic cue, and rhetorical vision, to understand the collective meaning-making process. The findings reveal that symbols in the @Ecommurz community serve a dual function: they foster solidarity among members while simultaneously acting as symbolic boundaries that exclude outsiders. Cohesion is maintained through the repeated sharing of collective narratives, whereas invisible mechanisms of social exclusion subtly emerge. The study concludes that symbols play a strategic role in managing the social dynamics of informal digital communities and serve as key indicators of integration and differentiation within online interactions.