Industri perhiasan di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dapat berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu, sumber daya alam seperti mutiara Lombok –khususnya dengan jenis South Sea Pearls– juga sudah dikenal di mancanegara. Penelitian ini merancang pembuatan perhiasan dengan menggunakan mutiara air laut tersebut yang digabungkan dengan motif kain songket khas suku Sasak dari Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang perhiasan yang dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap budaya dari Indonesia Timur, meningkatkan nilai jual mutiara dengan cara mengolah bahan baku tersebut terlebih dahulu, serta meningkatkan daya saing perhiasan berunsur tradisional dengan mengkombinasikannya dengan unsur modernitas. Proses perancangan dimulai dengan mencari data melalui studi lapangan serta observasi yang dilakukan di peternakan mutiara serta desa-desa adat yang berada di Lombok seperti desa Sade dan desa Sukarara. Hasil penelitian berbentuk tiga jenis perhiasan yaitu aksesori rambut, liontin, serta anting-anting. / The jewelry industry in Indonesia holds great potential for growth and recognition by a broader audience. Moreover, natural resources such as Lombok pearls—especially the South Sea Pearl—are well-known internationally. This project focuses on designing jewelry that incorporates sea pearls with traditional songket fabric motifs from the Sasak tribe of West Nusa Tenggara. The aim of this project is to create a jewelry collection that raises public awareness about Eastern Indonesian culture, enhances the market value of sea pearls by processing the materials, and increases the competitiveness of traditional jewelry by combining it with modern elements. The design process began with collecting the data through field studies and observations conducted at pearl farms and traditional villages in Lombok, such as Sade and Sukarara. The outcome of this research consists of three pieces of jewelry: a hair accessory, a pendant, and earrings.