Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang umum terjadi dan prevalensinya cukup tinggi pada kelompok mahasiswa, khususnya mahasiswa kedokteran yang tengah menyelesaikan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan terhadap insomnia pada mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir skripsi di Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Penelitian ini menggunakan desain analitik komparatif tidak berpasangan dengan pendekatan cross-sectional. Responden adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan yang sedang mengerjakan skripsi, dengan menggunakan Kuesioner Insomnia Severity Index (ISI). Data diolah menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) 30 dengan analisa Chi-Square Tests. Dari 96 responden didapatkan bahwa prevalensi insomnia tergolong tinggi, dengan mayoritas mahasiswa mengalami insomnia tingkat ringan hingga sedang. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian insomnia (P<0,001). Nilai odds ratio (OR) sebesar 7,841 (CI 95%: 2,791–22,031) menunjukkan bahwa mahasiswa laki-laki memiliki peluang hampir delapan kali lebih tinggi untuk mengalami insomnia dibandingkan mahasiswa perempuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan kejadian insomnia berdasarkan kuesioner Insomnia Severity Index (ISI) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan yang sedang mengerjakan tugas akhir skripsi. / Insomnia is a common sleep disorder with a high prevalence among university students, particularly medical students working on their thesis. Objective of this research is to determine the association between gender (male and female) and insomnia among students completing their thesis at the Faculty of Medicine, Pelita Harapan University. This study employed an unpaired comparative analytic design with a cross-sectional approach. Respondents were medical students at Universitas Pelita Harapan who were working on their thesis, assessed using the Insomnia Severity Index (ISI) questionnaire. Data were analyzed using the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) version 30 and Chi-Square tests. Of the 96 respondents, the prevalence of insomnia was found to be high, with the majority of students experiencing mild to moderate insomnia. Statistical analysis using the Chi-Square test showed a significant association between gender and insomnia (P<0.001). The odds ratio (OR) was 7.841 (95% CI: 2.791–22.031), indicating that male students had nearly eight times higher odds of experiencing insomnia compared to female students. The conclusion of this research is that there is an association between gender and the occurrence of insomnia, as measured by the Insomnia Severity Index (ISI), among medical students at Pelita Harapan University who are completing their thesis.