Swamedikasi merupakan upaya untuk menyembuhkan diri sendiri. Dalam memilih dan memakai obat untuk penyakit atau gejala menggunakan obat yang aman dan dapat digunakan tanpa resep. Namun, praktik swamedikasi ini berpotensi menimbulkan kesalahan pengobatan jika tidak dilakukan secara tepat dapat mengakibatkan tidak tercapai efek terapi yang diharapkan. Peran tenaga kefarmasian penting dalam memastikan pemilihan obat yang tepat, dosis yang tepat, tidak ada efek samping, tidak ada kontraindikasi, tidak ada interaksi obat dan tidak ada penggunaan berbagai jenis obat secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan swamedikasi dan kesesuaian obat yang direkomendasikan oleh tenaga kefarmasian. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif prospektif dengan melakukan observasi langsung terhadap 271 pasien pada bulan Februari hingga Maret 2025 di Apotek X Kota Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan swamedikasi telah mencapai standar operasional prosedur (SOP) sebanyak 54,5% dan rekomendasi obat yang tepat mencapai 97,4%. Sebanyak 98,6% pasien menerima rekomendasi obat dari tenaga kefarmasian. Hasil ini menunjukkan pentingnya peran tenaga kefarmasian dalam memastikan keamanan dan efektivitas dalam layanan swamedikasi. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian dapat dilakukan melalui sosialisasi SOP serta pelatihan mengenai obat bebas dan bebas terbatas, sehingga pelayanan swamedikasi dapat lebih optimal./ Self-medication is an attempt to cure oneself. In choosing and using drugs for illnesses or symptoms using drugs that are safe and can be used without a prescription. However, this practice of self-medication has the potential to cause medication errors if not done properly, which can result in not achieving the expected therapeutic effect. The role of pharmaceutical personnel is important in ensuring the selection of the right drug, the right dose, no side effects, no contraindications, no drug interactions and no use of various types of drugs simultaneously. This study aims to determine the implementation of self-medication services and the suitability of drugs recommended by pharmaceutical personnel. The research method used was descriptive prospective by conducting direct observation of 271 patients from February to March 2025 at Pharmacy X Tangerang City. The results showed that the implementation of self-medication services had achieved standard operating procedures (SOPs) as much as 54.5% and appropriate drug recommendations reached 97.4%. A total of 98.6% of patients received drug recommendations from pharmaceutical personnel. These results show the important role of pharmaceutical personnel in ensuring safety and effectiveness in self-medication services. Therefore, efforts to improve the quality of pharmaceutical services can be made through the socialization of SOPs and training on over-the-counter and limited over-the-counter drugs, so that self-medication services can be improved.