Di era digital saat ini, penggunaan gawai telah menjadi kebiasaan sehari-hari, tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga untuk mengakses informasi, navigasi, dan hiburan. Namun, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar anak di bawah usia dua tahun tidak terpapar layar, karena penggunaan berlebihan dapat menghambat interaksi sosial dan keterampilan komunikasi awal. Masa 1.000 hari pertama kehidupan merupakan periode krusial untuk perkembangan, dan stimulasi yang tidak tepat dapat memengaruhi perkembangan bicara dan bahasa. Meski beberapa studi telah menemukan hubungan antara penggunaan gawai dan keterlambatan perkembangan pada anak usia 3–5 tahun, penelitian mengenai anak usia di bawah dua tahun masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan gawai dan keterlambatan perkembangan pada anak usia di bawah dua tahun di RS Siloam Lippo Village. / In today’s digital age, gadget use is a daily norm, extending beyond communication to include information access, navigation, and entertainment. However, the American Academy of Pediatrics (AAP) advises against screen exposure for children under two, as excessive use may hinder social interaction and early communication skills. The first 1,000 days of life are critical for development, and overstimulation can impact outcomes such as speech and language. While studies have linked gadget use to developmental delays in children aged 3–5, limited research focuses on those under two. This study explores the relationship between gadget use and developmental delays in children under two at Siloam Hospital Lippo Village.