Jerawat, atau yang dikenal sebagai acne vulgaris, merupakan masalah kulit umum yang dialami individu di seluruh dunia. Kondisi ini timbul akibat peradangan folikel rambut yang tersumbat oleh sebum dan sel kulit mati, menjadi tempat berkembangnya bakteri Propionibacterium acnes. Selama pandemi COVID-19, penggunaan masker menjadi salah satu langkah pencegahan yang wajib, yang berdampak pada peningkatan prevalensi reaksi kulit wajah. Penelitian menunjukkan prevalensi reaksi pada wajah akibat penggunaan masker mencapai 54,5% dari 454 kasus, dengan jerawat sebagai reaksi paling sering (39,9% dari 399 kasus). Durasi pemakaian masker lebih dari 4 jam per hari dan penggunaan kembali masker meningkatkan risiko reaksi kulit.