Pasar saham merupakan salah satu jenis investasi yang populer, dengan indeks LQ45 sebagai tolak ukur yang menggambarkan keadaan pasar saham di Indonesia. Dalam melakukan pengambilan keputusan investasi, pengukuran risiko merupakan aspek penting untuk mengurangi kerugian. Pembentukan portofolio juga dapat membantu memperoleh bobot optimal untuk meminimalkan kerugian. Dalam penelitian ini, akan digunakan metode copula-GARCH (Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity) untuk mengatasi kondisi pasar saham yang tidak stabil dan menangkap hubungan dependensi antar aset dalam melakukan optimalisasi Value at Risk (VaR) dan Conditional Value at Risk (CVaR) pada portofolio bivariat. Portofolio bivariat yang dibentuk berasal dari beberapa sampel saham yang termuat dalam indeks LQ45 dari sektor berbeda dengan kapitalisasi pasar besar, yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada rentang periode waktu 1 Juni 2021 hingga 31 Mei 2024. Perhitungan risiko dilakukan untuk satu hari ke depan dan didapatkan bahwa pada tingkat signifikansi 10%, portofolio saham UNVR dengan TLKM menghasilkan VaR teroptimal dengan kombinasi bobot 15% saham UNVR dan 85% saham TLKM, tetapi berdasarkan CVaR, portofolio antar saham BBCA dengan TLKM menghasilkan nilai CVaR teroptimal dengan kombinasi bobot 22% saham BBCA dan 78% saham TLKM. / Stock market is one of the most popular types of investment, with the LQ45 index serving as a benchmark that reflects the state of the stock market in Indonesia. In making investment decisions, risk measurement is a critical aspect to minimize potential losses. Portfolio formation also helps in determining the optimal allocation of weights to reduce losses. This study employs the copula-GARCH (Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity) method to address unstable stock market conditions and capture dependency relationships between assets in optimizing Value at Risk (VaR) and Conditional Value at Risk (CVaR) for bivariate portfolios. The bivariate portfolios are constructed from several stocks listed in the LQ45 index, representing different sectors with large market capitalizations. These include PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), and PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), over the period from June 1, 2021, to May 31, 2024. The risk calculations are conducted for the next day, and the results show that at a 10% significance level, the portfolio of UNVR and TLKM produces the optimal Value at Risk (VaR) with weight allocations of 15% in UNVR and 85% in TLKM. However, based on Conditional Value at Risk (CVaR), the portfolio of BBCA and TLKM yields the optimal CVaR with weight allocations of 22% in BBCAand78%inTLKM.