Kesalahan pengobatan (medication error) merupakan kegagalan dalam proses pengobatan yang berpotensi menyebabkan dan membahayakan pasien dapat terjadi dalam menentukan regiman obat dan dosis mana yang akan digunakan, kesalahan menulis resep, mengeluarkan formulasi obat yang salah, aturan minum obat salah, tidak ada pemantauan obat. Faktor terjadinya kesalahan pengobatan dapat terjadi dalam kesalahan proses prescribing, transcribing, dispensing, administrasion. Rumah Sakit X Tangerang merupakan rumah sakit swasta tipe B dengan jumlah resep sekitar 500 hingga 700 lembar tiap harinya. Potensi terjadinya kesalahan pengobatan dapat terjadi karena banyaknya jumlah resep dan ketidaksesuaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian kesalahan peresepan pada resep elektronik rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pengambilan data diperoleh secara prospektif. Penelitian ini menganalisis kesalahan pengobatan pada tahap peresepan hingga penyiapan resep elektronik rawat jalan di Rumah Sakit X Tangerang selama Februari–Maret 2025, dengan total 400 sampel resep. Ditemukan bahwa kesalahan terbanyak terjadi pada tahap peresepan (39%) dan penyiapan (9%). Subtipe kesalahan peresepan yang paling sering adalah obat yang diresepkan kurang dari seharusnya (55%), sedangkan kesalahan penyiapan terbanyak adalah salah label obat (5%). Hasil ini menjadi dasar evaluasi sistem resep elektronik, khususnya terkait jumlah satuan dan variasi dosis obat. / Medication errors are failures in the treatment process that have the potential to cause and endanger patients. They can occur in determining which drug regimens and doses to use, writing prescription errors, issuing the wrong drug formulations, taking the wrong drug rules, no drug monitoring. Factors in the occurrence of medication errors can occur in the process of prescribing, transcribing, dispensing, administration. Hospital X Tangerang is a type B private hospital with around 500 to 700 prescriptions per day. The potential for medication errors can occur due to the large number of prescriptions and discrepancies. This study aims to determine the incidence of prescribing errors in outpatient electronic prescriptions at the Pharmacy Installation of Hospital X Tangerang. This study used a descriptive quantitative method with data collection obtained prospectively. This study analyzed medication errors at the stage of prescribing to preparing outpatient electronic prescriptions at Hospital X Tangerang during February-March 2025, with a total of 400 prescription samples. It was found that most errors occurred at the prescribing (39%) and preparation (9%) stages. The most frequent subtype of prescribing error was the drug prescribed less than it should be (55%), while the most frequent preparation error was mislabeling of the drug (5%). These results form the basis for evaluating the electronic prescription system, particularly with regard to the number of units and variations in drug dosage.