Tren dalam konsumsi kopi di Indonesia belakangan ini mengalami peningkatan seiring dengan menjamurnya kafe dan waralaba gerai kopi. Dengan banyaknya pilihan kafe yang menawarkan penawaran terbaik, terjadi persaingan yang cukup ketat. Etnokopi perlu merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan jumlah pengunjungnya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada pemilik dan pemberian kuesioner kepada pelanggan dan pemilik. Hasil wawancara didapat untuk mengetahui data umum perusahaan, data pengunjung dan bisnis model. Untuk pembuatan matriks IFE menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada pelanggan dan manajemen. Untuk matriks EFE menggunakan hasil wawancara dan data sekunder. Selanjutnya melakukan penentuan posisi strategi perusahaan dengan diagram kartesius dan dilanjutkan tahap akhir yaitu matriks SWOT. Total skor tertimbang untuk matriks IFE adalah 3,152 dan total skor tertimbang matriks EFE adalah 2,929. Didapatkan hasil dari diagram kartesius yaitu perusahaan berada dalam strategi SO dan terdapat 3 usulan yang dapat diterapkan yaitu memanfaatkan teknologi dalam mempromosikan kedai melalui sosial media (market development), menyediakan paket makanan dan minuman untuk melayani pangsa pasar menengah ke bawah (product development) dan memberikan potongan harga kepada pelanggan (market penetration).