Batak tribe is known as a wandering tribe. Although their origin place is in North Sumatera, but their existence is widely spread around Indonesia. Jakarta, which is known as a multicultural region, is one of many places that Batak people choose to live. In a multicultural society, every person needs to interact with other people who might come from different cultures. The interaction of having contact with different culture continuously can result in acculturation or cultural adaptation. Acculturation may cause changes in the original culture of either or both groups. Acculturation also can lead to the change of cultural identity. This research aims to explore and analyze the demeanor of Batak Toba millennial generation who live in Jakarta towards partuturan customs. Using descriptive method and qualitative research approach, the results show that Batak millennials in Jakarta are not fully familiar with partuturan customs and Batak culture as a whole due to the lack of teaching from the family. / Suku Batak dikenal sebagai suku perantau. Meskipun tempat asal mereka berada di Sumatera Utara, namun keberadaan mereka tersebar luas di seluruh Indonesia. Jakarta, kota yang dikenal sebagai kawasan multikultural, menjadi salah satu tujuan bagi orang Batak untuk tinggal. Dalam masyarakat multikultural, setiap orang harus berinteraksi dengan orang lain yang mungkin berasal dari budaya yang berbeda. Interaksi dengan orang dari budaya lain secara terus-menerus dapat menyebabkan akulturasi atau adaptasi budaya. Akulturasi dapat menyebabkan perubahan budaya asli, baik hanya salah satu budaya maupun keduanya. Akulturasi juga dapat menyebabkan perubahan identitas budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dan menganalisa sikap generasi milenial Batak Toba yang tinggal di Jakarta terhadap adat partuturan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa generasi milenial Batak Toba di Jakarta tidak sepenuhnya mengenal adat partuturan dan budaya Batak secara keseluruhan. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pengajaran dari orang tua.