Instagram merupakan media sosial yang paling populer di kalangan usia 18-25 tahun, atau dewasa muda. Dewasa muda merupakan tahapan di mana individu berfokus pada dirinya sendiri dan melakukan evaluasi diri. Dewasa muda cenderung membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain sebagai bentuk evaluasi diri. Social comparison ketika dilakukan pada Instagram berbeda dengan ketika dilakukan di dunia nyata, salah satunya karena objek yang dijadikan pembanding melakukan positive self-representation. Sedangkan, hasil evaluasi diri yang negatif dapat menyebabkan individu merasakan emosi-emosi negatif yang terdapat dalam gejala depresi. Sebaliknya, individu dengan gejala depresi ketika menggunakan Instagram dan melihat kehidupan orang lain yang terlihat lebih positif cenderung membandingkan diri dan merasa iri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara social comparison dan gejala depresi pada dewasa muda pengguna Instagram. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan instrumen penelitian Center for Epidemiologic Studies Depression Scale dan Social Media Social Comparison. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara social comparison dan gejala depresi (rs=.731, p=.000 (p<.01) yang menunjukan bahwa jika nilai social comparison naik, maka gejala depresi juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Ketika terjadi penurunan social comparison, maka gejala depresi juga akan menurun, begitu pula sebaliknya.