Background: According to WHO, depression is one of serious problems with a high rate of occurrence and on the fourth position in the world with 18% percent increase in 10 years. A research conducted by Viona “Relationship between students’ characteristic and sleep quality among medical students of Tanjungpura University” showed that 73,5% students had sleep disturbance and there was a significant association between depression and sleep disturbance (p = 0,036). This study was conducted to look for whether there was a relationship between depression and sleep disturbance. Objective: The objective of this study is to find out if there is a relationship between depression and sleep disturbance in clinical students at faculty of medicine Pelita Harapan University. Methods: This was a cross sectional study method on clinical students of faculty of medicine Pelita Harapan University who met inclusion criteria. Depression was measured by Beck Depression Inventory (BDI) and sleep disturbance was measured by Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Further data was analyzed by chi square for the statistic test and using SPSS program. Results: From 94 research subjects there were 47,9% students with depression, 81,9% with sleep disturbance, and the association between depression and sleep disturbance was not significant (p = 0,157). Furthermore there was a significant association between depression and sleep efficiency component from PSQI questionnaire (p = 0,015). Conclusions: There is an insignificant association between depression and sleep disturbance, furthermore there is an significant association between depression and sleep efficiency / Latar Belakang: Menurut World Health Organization (WHO), depresi merupakan masalah yang serius dan tingkat kejadiannya juga cukup tinggi, yaitu berada di urutan keempat di dunia dengan persentase peningkatan 18% dalam 10 tahun. Sedangkan gangguan tidur berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Viona dengan judul “Hubungan Antara Karakteristik Mahasiswa Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura” menunjukkan bahwa 73,5% mahasiswa memiliki gangguan tidur serta antara depresi dan gangguan tidur memiliki hubungan yang bermakna (p = 0,036). Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara depresi dengan gangguan tidur. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara depresi dengan gangguan tidur pada mahasiswa program profesi dokter Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH) Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang pada mahasiswa program profesi dokter FK UPH yang memenuhi kriteria inklusi. Tingkat depresi dinilai dengan menggunakan kuesioner Beck Depression Inventory (BDI) dan untuk menilai gangguan tidur digunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data dianalisis dengan uji statistik chi square menggunakan program SPSS. Hasil: Dari 94 subyek penelitian diperoleh mahasiswa yang mengalami depresi sebanyak 47,9% dan mengalami gangguan tidur 81,9%, dan diperoleh tidak ada hubungan yang signifikan antara depresi dan gangguan tidur (p = 0,157). Selain itu diperoleh hubungan yang signifikan antara depresi dengan komponen efisiensi tidur dari kuesioner PSQI (p = 0,015). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara depresi dan gangguan tidur pada mahasiswa program profesi dokter FK UPH serta hubungan yang signifikan antara depresi dengan efisiensi tidur.