Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran counterproductive work behavior (CWB) yang terjadi dalam keadaan nyata di sebuah perusahaan. Peneliti menggunakan sampel karyawan dari divisi human capital (HC) karena adanya kepentingan divisi tersebut dalam membantu divisi lainnya dalam sebuah perusahaan. Hal tersebut menjadi alasan utama untuk pentingnya penelitian dilakukan terhadap divisi HC agar tercapainya alur pekerjaan yang baik dalam sebuah perusahaan. Setiap perusahaan tentu memiliki situasi yang berbeda-beda, oleh karena itu diperlukan kemampuan untuk mengenali antecedent dari CWB yang terjadi agar dapat mengambil tindak lanjut. CWB terdiri dari lima dimensi, yaitu abuse against others, production deviance, sabotage, theft, dan withdrawal. Salah satu dampak dari CWB merupakan terdapatnya penurunan produktivitas kerja, maka dari itu peneliti memutuskan untuk menggunakan performance appraisal (PA) perusahaan sebagai data penunjang. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi data untuk memperkuat pernyataan-pernyataan yang didapatkan melalui data interview, observasi, dan data perusahaan. Di dalam PT X, ditemukan adanya CWB yang cukup sering terjadi dan data perusahaan mengenai job evaluation pada seluruh karyawan HC selama tiga kali PA dapat dikatakan mengkhawatirkan. Ditemukan rata-rata dari jumlah karyawan HC selama tiga kali PA sebesar 34.25% memiliki job evaluation rendah. Hasil tersebut memperkuat akan pentingnya untuk melakukan tindakan pencegahan CWB dan juga evaluasi kembali terhadap permasalahan yang terdapat di PT X.