Aplikasi teknologi drone berkembang dengan pesat dikarenakan perkembangan dari waktu terbang drone dan jangkauan yang dapat ditempuh, sehingga dapat mengatasi masalah mobilisasi. Monitoring dan pemetaan kualitas udara saat ini umumnya dilakukan dengan penempatan sensor di sejumlah lokasi yang diinginkan. Hal ini memiliki kelemahan dikarenakan memerlukan jumlah sensor yang banyak dan tidak dapat bergerak. Oleh karena itu penelitian ini melakukan perancangan quadcopter konfigurasi X yang dapat membawa sistem Internet of Things (IoT) dengan sensor udara. Sensor udara sering kali digunakan untuk mengukur kadar polusi pada cerobong asap pabrik yang tinggi, mendeteksi kebocoran gas pada pipa pabrik yang panjang, dan sumber – sumber gas alam yang dapat membahayakan nyawa pekerja. Pada umumnya digunakan suatu weather stasion di titik – titik tertentu yang diinginkan namun hal tersebut memakan banyak biaya karena setiap weather station tersebut perlu dirawat. Hal ini dapat dipecahkan dengan menggunakan drone. Perancangan ini akan memperhitungkan rangka quadcopter, motor, propeller, electronic speed controller (ESC), dan baterai yang akan digunakan. Dalam mengontrol quadcopter akan jauh lebih stabil jika dilakukan terbang autonomous dibanding dikendalikan menggunakan remote control. Penelitian ini berfokus pada perancangan quadcopter dengan dimensi 450mm x 450mm dengan motor 700KV yang memiliki average current draw 8 A, menggunakan propeller 8inch, pitch 4,5inch dengan berat 1500 gram, memiliki daya angkat 3092 gram dengan baterai 2200mAh, 4 cells yang mendapatkan waktu terbang selama 5 menit dan jarak koneksi internet dengan hotspot adalah ±30 m. Quadcopter yang sudah diintegrasikan dengan sensor dapat mengambil data mapping untuk memonitor kualitas udara lapangan UPH dengan ukuran 45 x 70 meter.