Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia yang merupakan negara penghasil terbesar di dunia. Senyawa yang bersifat antioksidan dapat mengurangi ketengikan lemak dan minyak dalam bahan makanan. Cengkeh merupakan sumber antioksidan alami yang lebih baik karena memiliki nilai aktivitas lebih besar dibandingkan dengan antioksidan sintetis. Penggunaan cengkeh masih terbatas sebagai antioksidan, untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk melihat kemampuan antioksidan dari cengkeh dengan penambahan enzim. Lakase merupakan salah satu enzim ekstraseluler yang diklasifikasikan sebagai enzim oksidoreduktase yang mengkatalisis reaksi oksidasi senyawa fenolik dengan menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron. Aktivitas antioksidan paling optimum ditemukan pada ekstrak eugenol dalam pelarut etil asetat dengan IC50 217 ppm dengan hasil rendemen sebesar 7,23%, yang digunakan sebagai perbandingan. Jenis pelarut mempengaruhi rendemen ekstrak eugenol cengkeh. Nilai IC50 dari dehidrodieugenol yang diperoleh dari reaksi dengan penambahan enzim lakase memiliki nilai lebih rendah, 219 ppm dengan hasil rendemen sebesar 53,3%. Hal Ini berarti potensial aktivitas antioksidan dari eugenol lebih kuat daripada dimernya, dehidrodieugenol. Struktur eugenol mengalami perubahan akibat penambahan enzim lakase dan menghasilkan produk modifikasinya, dehidrodieugenol.