Penelitian ini berlatar belakang fenomena homoseksualitas kaum muda di Jakarta, dimana fenomena ini menjadi suatu masalah dalam keluarga dari kaum homoseksual tersebut yang berdampak pada kelangsungan hidup keluarga. Di Indonesia, masalah yang timbul terkait homoseksual masih mendapat kecaman dari masyarakat karena bertentangan dengan norma agama. Terkait masalah tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan coping strategy. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan data primer, yaitu wawancara dan observasi, serta data sekunder berupa studi kepustakaan dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada dua orang perwakilan dari keluarga homoseksual dan tiga orang perwakilan kaum homoseksual di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua coping strategy merupakan hasil dari proses kognitif sosial. / The background of this research is the homosexuality phenome This research is based on the phenomenon of homosexuality of young people in Jakarta, where this phenomenon is a problem in the family of homosexuals which has an impact on family survival. In Indonesia, problems that arise related to homosexuals still get criticism from the community because it is contrary to religious norms. Related to this problem, one of the efforts that can be done is by coping strategy. This research uses a qualitative approach with a phenomenological method. Research data collection is done with primary data, namely interviews and observations, as well as secondary data in the form of literature and documentation studies. Interviews were conducted with two representatives from homosexual families and three representatives from homosexuals in Jakarta. The results showed that not all coping strategies are the result of social cognitive processes.