Dalam Pemilu Legislatif 2019-2024 di Kota Dapil Banten III, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih 3 Kursi di DPR RI, ketiga Caleg PDI-P yang terpilih ialah Rano Karno, Ananta Wahana, dan Marinus Gea, dengan meraih kursi terbanyak daripada partai lain maka tentunya hal ini akan menguntungkan bagi partai di DPR dalam membawa visi dan misi partai dan juga memberikan keuntungan dalam membuat kebijakan atau peraturan-peraturan kedepannya. Maka dibutuhkan strategi yang tepat sasaran sehingga dapat meraih kursi DPR RI, Peneliti menggunakan Teori penilaian sosial Penelitian ini menggunakan pendekatan perspektif kualitatif, peneliti memilih menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, pengumpulan data peneliti melalui Observasi, informan dan dokumentasi atau arsip. Hasil Analisa dari pemaparan data peneliti dapat disimpulkan bahwa Ketiga Caleg dan Timses telah melakukan penelitian dan survei sebelumnya didaerah yang dipilih untuk tempat berkampanye, dalam hal ini dilakukan sampai pada tingkat kelurahan dan desa, sebab setiap daerah memiliki wilayah keterimaan dan penolakan informasi pesan yang berbeda, maka dengan diketahuinya isu atau pesan yang bisa masuk dan diterima dan ditolak di masyarakat, kemudian Caleg dan Timses akan menyesuaikan isu pada isi pesan di daerah-daerah kampannye yang telah dilakukan survei sebelumnya, kemudian juga dengan kredibelnya narasumber yaitu Caleg dan Tokoh masyarakat meningkatkan wilayah penerimaan informasi dimasyarak Politik / Masyarakat dan Banten III - In the 2019-2024 Legislative Election in Banten III Electoral City, the Indonesian Democratic Party of Struggle won 3 seats in the Indonesian Parliament, the three elected PDI-P candidates were Rano Karno, Ananta Wahana, and Marinus Gea, by winning the most seats than any other party then of course this will benefit the party in the DPR in bringing the party's vision and mission and also provide benefits in making policies or regulations going forward. Then the right targeted strategy is needed so that it can gain seats in the Indonesian Parliament. Researchers use Social Judgement Theory This study uses a qualitative perspective approach, researchers choose to use qualitative descriptive research methods, collecting researcher data through observation, informants and documentation or archives. Results of the analysis of the researchers' data exposure can be concluded that the three candidates and the Team have conducted previous research and surveys in the regions chosen for campaigning, in this case carried out at the village and village level, because each region has a different reception area and rejection of message information, then by knowing the issues or messages that can enter and be accepted and rejected in the community, then the Legislative Candidate and the Team will adjust the issue to the message content in the campaign areas that have been conducted before the survey, then also with the credibility of the informants namely the Legislative Candidates and community leaders increase the reception area information in the community.