Sebagai respon cepat dalam menghadapi pemanasan global, Indonesia yang dipimpin oleh Soesilo Bambang Yudhoyono berhasil membentuk Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security yang mana merupakan kerjasama multilateral yang memiliki tujuan untuk menjaga keanekaragaman hayati laut dunia. Kerjasama ini digagas pertama kali oleh Indonesia yang melalui diplomasinya berhasil membentuk shared idea diantara anggota CT lainnya. Dengan bantuan konservasi, institusionalisme, diplomasi, kerjasama multilateral dan pemanasan global yang menjdai konsep di dalam penelitian ini, pembaca diharapkan dapat dengan mudah memahami penelitian yang dilakukan. Teori konstruktivisme digunakan oleh penulis untuk menjadi acuan dalam menganalisis penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, sehingga peneliti dan objek yang diteliti sangat berkaitan, terkait dengan sudut pandang yang diambil. Oleh karena itu, analisis data didapatkan dari sumber-sumber yang relevan dan memiliki kredibilitas. Wawancara juga dilakukan guna mendapatkan informasi penting dalam mencapai tujuan analisis ini. Dari hasil penelitian dapat dieksplorasi mengenai apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintahan Indonesia dalam kerjasama multilateral CTI- CFF, mengetahui faktor-faktor yang terkait dan hubungan Indonesia dengan kelima negara CT lainnya, serta tujuan yang telah dicapai serta hambatan dan respon terhadap hambatan yang ada yang dilakukan oleh anggota CTI-CFF.