Di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) pengambilalihan atau akuisisi sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau perseorangan untuk mengambil alih saham perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perseroan tersebut. Sebelum melakukan pengambilalihan saham suatu perseroan, investor biasanya akan melakukan pemeriksaan terhadap perseroan yang akan diambilalih. Pemeriksaan uji tuntas juga penting dilakukan sebelum melakukan transaksi jual beli saham untuk mengetahui keabsahan kegiatan, kepemilikan aset, perijinan yang diperlukan dan status perkara perseroan terbatas, yang akan diambil alih. Dengan dilakukannya pemeriksaan tersebut, maka investor akan mendapat gambaran mengenai kondisi perseroan yang meliputi, jumlah aktiva dan passiva perseroan, status perpajakan perseroan, keabsahan hukum atas dokumen serta kegiatan perseroan, ketenagakerjaan, dan informasi atas proses litigasi yang sedang dilalui oleh perseroan tersebut. Proses akuisisi tersebut dilakukan sebagai penilaian awal untuk menjadi dasar pertimbangan investor sebelum memutuskan untuk melakukan pengambilalihan. Salah satunya adalah melakukan legal due diligence atau uji tuntas. Dalam laporan magang ini, penulis bermaksud untuk menjelaskan tentang proses akuisisi dalam bidang industri tekstil yang dimana penulis melakukan legal due diligence saat magang di kantor hukum Imran Muntaz & Co.