Mahasiswi tingkat pertama membutuhkan penyesuain diri di lingkungan baru baik secara akademis maupun non akademis. Pada saat penyesuain diri, diperlukan self-esteem yang baik dalam dirinya untuk bisa beradaptasi. Self- esteem adalah penilain diri secara menyeluruh baik positif maupun negatif, yang terdiri dari dari self-liking dan self-competence. Penyesuain diri pada mahasiswi atau emerging adulthood seringkali berkaitan dengan penampilan fisiknya. Salah satu cara untuk meningkatkan self-esteem yaitu dengan menggunakan makeup. Penggunaan makeup sudah menjadi hal yang biasa dan dianggap penting bagi kalangan usia kaum muda terutama di Jakarta. Jakarta menduduki pengeluaran terbanyak di luar kebutuhan pangan sebesar 71,5%, yaitu fashion yang termasuk kosmetik. Menurut Korichi (2008) fungsi dari penggunaan makeup terdiri dari camouflage yaitu penggunaan makeup untuk menutupi kekurangan pada fisiknya, dan seduction penggunaan makeup untuk meningkatkan penampilannya. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi psikologis makeup terhadap self-esteem pada mahasiswi tingkat pertama. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatitf dengan teknik purposive sampling yang dilakukan pada 100 mahasiswi di Jakarta. Alat ukur yang digunakan FPM untuk fungsi psikologis makeup dan SLCS-R untuk self-esteem. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dari dimensi camouflage terhadap self-esteem sebesar (rs = -.350, p<.05). Sedangkan, dimensi seduction terhadap self-esteem, tidak terdapat hubungan yang signifikan.