Remaja merupakan masa transisi dimana pada masa ini individu mulai mencari identitas diri. Perubahan yang dialami pada masa remaja menyebabkan munculnya perilaku-perilaku negatif. Salah satu bentuk perilaku negatif pada remaja adalah perilaku agresi. Secara khusus, perilaku agresi juga ditemukan pada siswa SMP Ariya Metta Tangerang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai gambaran perilaku agresi di sekolah tersebut. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner BPAQ (Buss & Perry Aggression Questionnaire) yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kepada 193 siswa SMP Ariya Metta Tangerang. Setelah itu dilakukan analisis statistik berdasarkan empat dimensi agresi dari penelitian dan skor total dari keempat dimensi agresi sebagai hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SMP Ariya Metta lebih banyak melakukan perilaku agresi hostility dibandingkan dengan perilaku agresi lainnya. Siswa dengan ciri-ciri perempuan, tidak tinggal bersama kedua orangtuanya dan yang orangtuanya sudah bercerai memiliki kecenderungan lebih besar dalam melakukan perilaku agresi. Saran untuk pemagang berikutnya, saran untuk pihak SMP Ariya Metta, saran untuk siswa-siswi SMP Ariya Metta terlampir.