Komunikasi adalah suatu hal penting yang dibutuhkan individu untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Tanpa disadari, saat ini cara berkomunikasi individu menjadi berubah karena adanya perkembangan teknologi digital. Hal positif dan hal negatif pun banyak di dapatkan melalui perkembangan teknologi digital. Salah satu nya adalah kemudahan berkomunikasi, karena adanya berbagai macam platform media sosial yang memberikan individu jembatan untuk menjalin komunikasi dengan individu lainnya. Akan tetapi, kemudahan ini menjadikan kurangnya komunikasi tatap muka antar individu, khususnya di lingkup keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan data primer, yaitu wawancara mendalam dan data sekunder yang berupa studi kepustakaan dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan dua pasang orang tua yang aktif menggunakan gadget dan dua orang remaja akhir yang adalah anak dari pasangan tersebut dan aktif menggunakan gadget. Hasil dari penelitian ini anggota keluarga, khususnya remaja akhir, aktif menggunakan gadget saat berkomunikasi tatap muka yang menyebabkan komunikasi dua arah atau komunikasi sirkular menjadi terganggu, karena perubahan perilaku anak, antara lain: tidak respons, individualistik, lebih fokus kepada dunia maya, dan adanya kecenderungan perubahan emosi seperti marah saat ditegur orang tuanya ketika sedang gunakan gagdet. / Communication is an important thing that is needed by individuals to interact with their surroundings. Without realizing it, nowadays the way of communicating individuals is changing because of the development of digital technology. Positive and negative things are also gained through the development of digital technology. One of them is the ease of communication, because there are various kinds of social media platforms that provide individuals bridges to establish communication with other individuals. However, this convenience makes the lack of face-to-face communication between individuals, especially in the family sphere. This study uses a qualitative approach with a case study method. Data collection research was conducted with primary data, namely in-depth interviews and secondary data in the form of library studies and documentation. Interviews were conducted with two pairs of parents who actively used gadgets and two late teens who were children of the couple and actively used gadgets. The results of this study are family members, especially late adolescents, actively use gadgets when communicating face-to-face which causes two-way communication or circular communication to be disrupted, because changes in child behavior include: unresponsive, individualistic, more focused on cyberspace, and the existence emotional change tendencies such as anger when reprimanded by parents when using gadget.