Angklung toel piano adalah satu set angklung perkembangan yang diciptakan oleh Bapak Yayan Mulyana Udjo untuk mengikuti perkembangan zaman. Angklung ini dapat dimainkan secara solo dan dapat dikolaborasikan dengan alat musik lainnya, seperti drum, gitar, dsb. Penelitian ini selain bertujuan untuk mengetahui preferensi responden terhadap teknik perekaman stereo untuk angklung toel, juga bertujuan untuk menyadarkan dan mengenalkan angklung kepada generasi muda dan masyarakat akan perkembangan angklung yang pesat. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong minat generasi muda untuk lebih menjelajahi dan mencari tahu mengenai alat musik tradisional Indonesia. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik perekaman yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah teknik perekaman X/Y 90, X/Y 110, NOS, ORTF, AB, dan Mid-Side dengan menggunakan tiga variabel jarak. Hasil perekaman akan menghasilkan 18 sampel teknik perekaman angklung toel di ruangan B427 dan pengujian sampel akan dilakukan pada 24 responden menggunakan kuesioner. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa mikrofon stereo X/Y 90 pada jarak 1 merupakan teknik dan posisi mikrofon yang menjadi preferensi responden pada perekaman angklung toel di ruangan B427. Faktor-faktor yang mendukung preferensi responden dalam memilih preferensi mereka adalah kejelasan detail nada solmisasi angklung, detail cakupan frekuensi rendah, frekuensi tengah, dan frekuensi tinggi yang dapat ditangkap dengan baik oleh mikrofon, kejelasan bunyi bambu sebagai karakteristik angklung, tingkat derau ruangan rendah, dan citra stereo yang tidak terlalu lebar dengan perkiraan sudut 60 sampai 80 pada sebuah setengah lingkaran.