Emerging adult yang tinggal di asrama dan mulai memasuki masa perkuliahan akan mengalami beberapa perubahan dan tekanan yang akan mempengaruhi emosinya yang juga akan berhubungan dengan caranya dalam meregulasi emosi. Pada masa emerging adult juga terdapat proses pergeseran kelekatan itu sendiri dari figur orang tua menjadi teman sebaya. Pada penelitian sebelumnya ditemukan adanya korelasi antara regulasi emosi dan peer attachment pada remaja, kemudian pada penelitian ini peneliti ingin melihat lebih lanjut kedua hubungan tersebut dalam partisipan yang memiliki karakteristik berbeda yaitu emerging adult. Penelitian ini menggunakan IPPA (Inventory of Parents and Peer Attachment) dan ERQ (Emotion Regulation Questionnaire). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 88 emerging adult yang tinggal di asrama X selama minimal satu tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara cognitive reappraisal dan kelekatan dengan teman sebaya (r= .104; p=.336>0.05), serta tidak ada hubungan yang signifikan antara suppression dan kelekatan dengan teman sebaya (r= 0.172; p=.110> 0.05). Pada penelitian selanjutnya disarankan melakukan uji beda untuk melihat perbedaan kelekatan dengan teman-teman di asrama dan teman-teman di luar asrama, selain itu disarankan juga untuk pihak asrama untuk membantu memfasilitasi kegiatan yang dapat membangun kelekatan dengan teman di asrama (kegiatan dua arah) dan membantu mahasiswa dapat terbuka dalam mengekspresikan emosinya.