Hotel Sofyan merupakan sebuah hotel yang mengangkat tema kebudayaan Betawi berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat. Namun hotel Sofyan tidak menerapkan kebudayaan Betawi baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Ruang hotel sebagai ruang publik tidak memiliki ruang gerak sosial yang, kondusif dan interaktif disebabkan oleh permasalahan fisik dalam level ruang. Identitas Budaya Betawi yang paling dekat dengan hotel direpresentasikan dalam karakter masyarakat Betawi teristimewa dalam teras atau beranda rumah mereka. Sebagai masyarakat urban dengan perilaku sosial yang tinggi, dengan menerapkan nilai-nilai dari karakter tersebut, bertujuan untuk menjadi katalis penyelesaian masalah ruang untuk dapat menciptakan ruang gerak sosial yang interaktif. Penelitian menggunakan metode wawancara kepada 3 narasumber yaitu dua narasumber dari sample pengunjung dan satu narasumber dari pengelola, observasi lapangan dengan penulis sebagai pengamat juga sebagai partisipan, studi literatur dan studi preseden. Kemudian analisa data studi kasus terbagi ke dalam dua fase, yang pertama analisa data dengan penyusunan landasan teori karakter, Betawi, gaya kontemporer serta Etika Desain, kemudian program ruang, dan identifikasi masalah. Fase kedua adalah menganalisis hasil penyusunan studi kasus Hotel Sofyan di fase pertama. Studi literatur, landasan teori dan feedback dari hasil wawancara dikaitkan dan diukur kesesuaiannya dengan hasil akhir desain implementasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa permasalahan sosial dan ruang dalam hotel Sofyan dapat ditekan dengan menerapkan karakter masyarakat Betawi yang diolah dengan interpretasi gaya kontemporer. Sehingga hotel Sofyan dapat menciptakan ruang gerak sosial yang interaktif dan kondusif bagi pengunjung.