Remaja usia sekolah menengah atas pada umumnya berada pada tahap perkembangan psikososial identity vs identity confusion. Pada tahap ini, remaja dihadapkan pada peran baru dan mulai membentuk identitas diri. Salah satu identitas yang akan dihadapi oleh remaja adalah identitas karir. Sekolah Menengah Kejuruan pada umumnya mempersiapkan siswa dalam karir selanjutnya terutama dalam dunia kerja. Minat siswa untuk masuk perguruan tinggi cukup tinggi, namun dalam beberapa kasus masih dijumpai terdapat siswa yang bingung dengan karir mereka di perguruan tinggi. Salah satu hal yang dapat membantu siswa dalam memilih aktivitas yang sesuai dengan minat mereka adalah self-efficacy. Self-efficacy yang rendah dapat mempengaruhi identitas. Selfefficacy dapat membantu siswa untuk berani menjelajahi pilihan-pilihan karir yang dihadapkan kepadanya sehingga pada akhirnya mampu untuk mengambil keputusan dan komitmen dalam pilihan karir. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan atara self-efficacy dan identitas karir, khususnya pada siswa SMK. Penelitian ini melibatkan 199 siswa kelas 3 SMK Bonavita Tangerang. Siswa yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa yang telah achieved dalam identitas karir mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data. Kuesioner disusun oleh peneliti berdasarkan teori self-efficacy Bandura dan identitas Marcia. Selanjutnya, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan korelasional pearson product moment. Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan signifkikan antara self-efficacy dengan identitas karir (r = .567, p = .000)