Apresiasi terhadap pencipta merupakan tindakan yang mulia dan perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk mendukung para seniman agar terus berkaya memberikan ide - ide cemerlang yang dituangkan dalam bentuk musik dan lagu. Oleh karena itu diharapkan setiap pemanfaatan ciptaan dibutuhkan sebuah izin. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses lisensi yang diperlukan dalam kegiatan penggunaan karya musik dan lagu sebagai konten di media sosial serta perlindungan hukum terhadap pelaku cover musik atau lagu. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan mendalami suatu fenomena yang terjadi yaitu penggunaan ciptaan musik dan lagu dalam bentuk cover sebagai konten di media sosial. Penelitian juga dilengkapi dengan studi dokumentasi berdasarkan pengumpulan data dari jurnal, artikel, buku dan berita yang berkaitan dengan topik serta dilakukan wawancara terhadap dua narasumber yaitu akun Indomusikgram dan konsultan hukum. Selanjutnya analisis data akan dilakukan dengan mempelajari segala bentuk studi dokumentasi dan dikaitkan dengan hasil wawancara yang sudah dilakukan coding terlebih dahulu untuk mempermudah dalam menganalisis data. Hasil yang diperloleh adalah hasil perbandingan data wawancara serta studi dokumentasi yang dikumpulkan sehingga mendapatkan suatu pembelajaran untuk mengatasi fenomena yang ada. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa banyaknya pelanggaran hak cipta dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai peraturan yang berlaku di Indonesia. Peraturan tersebut berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014. Selain itu berkaitan dengan kegiatan penggunaan musik cover dalam media sosial membutuhkan sebuah izin yang dinamakan sinkronisasi. Namun sebelum melakukan izin tersebut harus terlebih dahulu memenuhi prosedur persyaratan perizinan yang berlaku di Indonesia yaitu yang tercantum dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan begitu izin atau kontrak yang dilakukan menjadi resmi di mata hukum.