Tesis ini membahas mengenai tanggung jawab dan perlindungan hukum bagi Notaris dan Notaris Pengganti. Notaris dalam menjalankan jabatannya berhak untuk mengambil cuti dengan syarat wajib untuk menunjuk Notaris Pengganti untuk menggantikannya selama masa cutinya. UUJN telah mengatur secara jelas mengenai kewajiban, kewenangan maupun larangan jabatan sebagai acuan dalam pelaksanaan jabatan Notaris maupun Notaris Pengganti, namun pada kenyataannya masih ditemukan beberapa kasus yang belum bisa membedakan batasan tanggung jawab Notaris dan Notaris Pengganti. Penelitian ini mengambil rumusan masalah mengenai tanggung jawab dan perlindungan hukum bagi Notaris terhadap akta yang dibuat oleh Notaris Pengganti setelah masa jabatan Notaris Pengganti berakhir serta akibat hukum terhadap akta Notaris Pengganti yang batal demi hukum. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum normatif, dimana banyak menggunakan bahan kepustakaan sebagai data penulisan. Notaris maupun Notaris Pengganti telah disumpah secara pribadi sehingga masing-masing mempunyai hak dan kewajiban sendiri dalam memangku jabatannya. Notaris Pengganti diberi kewenangan untuk membuat akta otentik. Akta yang dikeluarkan atau dibuat oleh Notaris Pengganti merupakan alat bukti yang sempurna, dengan demikian seorang Notaris Pengganti wajib bertanggung jawab atas akta yang telah dibuatnya. Jika akta yang dibuat tidak seperti ketentuan yang telah diatur dalam Undang-Undang, maka akta tersebut akan cacat secara yuridis dan mengakibatkan akta tersebut kehilangan otentikan atau batalnya akta tersebut. / This thesis discusses the responsibilities and legal protection of Notary and Substitute Notary. In carrying out his position, the Notary has the right to take leave with a mandatory requirement to appoint a Substitute Notary to replace him during his leave. UUJN has clearly stipulated the obligations, authority and prohibition of position as a reference in the implementation of the position of Notary and Substitute Notary, but in fact there are still found several cases that have not been able to distinguish the limitation of the responsibility of Notary and Substitute Notary. This study takes the formulation of the problem regarding the responsibilities and legal protection of a Notary to the deed made by the Substitute Notary after the term of the Substitute Notary has ended and the legal consequences of the Substitute Notary’s Deed which was cancelled. The research method used in this paper is normative legal research, in which many use literature as writing data. Substitute Notary and Notary have been sworn personally so that each has his own rights and obligations in assuming his position. Substitute Notary is given the authority to make an authentic deed. Deed issued or made by a Substitute Notary is a perfect evidence and must have an element of perfection both in terms of material and formal, thus a Substitute Notary is obliged to be responsible for the deed he has made. If the deed is not made according to the provisions stipulated in the Act, then the deed will be legally defective and cause the deed to lose the authentication or the deed will be void by law.