Situs Trowulan adalah lokasi peninggalan kerajaan Majapahit, sebuah kerajaan besar yang pernah ada di Indonesia, dibangun oleh Raden Wijaya pada tahun 1293. Mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1350 - 1389 di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk, yang wilayahnya meliputi wilayah Indonesia saat ini hingga semenanjung Melayu. Berdasarkan penelitian, pusat kerajaan Majapahit berada di sekitar Trowulan, suatu daerah di Jawa Timur, Indonesia. Situs Trowulan saat ini menjadi sebuah destinasi wisata dan berada di bawah pengelolaan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Fokus BPCB dalam mengelola situs ini adalah Penyelamatan, Pemeliharaan dan Pengembangan warisan budaya. Beberapa masalah terkait dengan penemuan benda cagar budaya dan konflik kepentingan masyarakat setempat dalam mencari nafkah di lahan, termasuk juga penurunan minat wisatawan berkunjung menjadi masalah kritis yang harus diatasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan Pariwisata Pusaka Budaya di Trowulan, persepsi masyarakat lokal dan dukungan terhadap Pariwisata Berkelanjutan dan Pengembangan Destinasi, penerapan prinsip Pariwisata Berkelanjutan serta menjadikan Pariwisata Pusaka Budaya di Trowulan dapat memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method - Explanatory Sequential Design, yang diawali dengan pengumpulan dan analisis data kuantitatif, kemudian diikuti oleh pengumpulan dan analisis data kualitatif untuk menjelaskan dan memperluas hasil kuantitatif. / Trowulan site is the ancient of Majapahit kingdom, one of the powerful kingdoms in Indonesia. Founded by Raden Wijaya in 1293 AD, Majapahit reached its peak in 1350 - 1389 under King Hayam Wuruk. whose territory covered the territory of Indonesia today to the Malay peninsula. Based on research, the center of the Majapahit kingdom was around Trowulan, an area in East Java, Indonesia. Based on research, the center of the Majapahit kingdom was around Trowulan, an area in East Java, Indonesia. The Trowulan site is now a tourist destination and is under the management of the East Java Cultural Heritage Conservation Center (BPCB), Directorate General of Culture, Ministry of Education and Culture. The focus of BPCB in managing this site is to save, maintain and develop cultural heritage. Some problems related to the discovery of cultural heritage objects and conflicts of interest of local communities in making a living on the land, including the decline in the interest of tourists visiting a critical problem that must be addressed. The purpose of this research is to study the management of Cultural Heritage Tourism in Trowulan, to determine the perception of local people and their support for Sustainable Tourism and Destination Development, the application of the principles of Sustainable Tourism and providing Cultural Heritage Tourism in Trowulan has the economic benefits for the local community. This research used a mix method approach - Explanatory Sequential Design, which begins with the x collection and analysis of quantitative data, then followed by the collection and analysis of qualitative data to explain and expand quantitative results.