Hegemoni laki – laki menyebabkan perempuan berada pada posisi yang di rugikan dan membuat perempuan bergantung pada laki – laki. Hegemoni laki – laki yang di gambarkan oleh Gramsci muncul dalam bentuk dominasi dan kekuasaan. Dalam film, seringkali perempuan di gambarkan dalam sosok yang lemah sehingga posisi perempuan semakin di marginalkan. Norma – norma dan kebudayaan yang ada juga kebanyakan merugikan perempuan karena di bentuk oleh laki – laki. Hal ini mendorong perempuan untuk melakukan perlawanan sehingga bisa membela dirinya di hadapan laki – laki. Sehingga peneliti melihat gambaran hegemoni laki – laki dan perlawanan perempuan yang di gambarkan dalam empat film. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian semiotika Roland Barthes. Proses pengumpulan data di lakukan peneliti dengan menganalisis adegan – adegan yang ada dalam film melalui pesan verbal, non verbal serta mise – en - scene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hegemoni laki – laki di tunjukkan melalui bentuk penindasan dari kebudayaan islam melalui laki – laki berupa memaksa perempuan untuk memenuhi kebutuhan seksual dan juga perempuan tidak boleh memiliki status sosial karena hanya laki – laki yang boleh memiliki status sosial. Hasil penelitian dari perlawanan perempuan di tunjukkan melalui kebebasan yaitu kebebasan secara seksual, kebebasan untuk bisa menjalankan peran dalam kebudayaan dan kebebasan perempuan dalam memilih jalan hidup yang di ambil. / Male hegemony puts women in a disadvantaged position and makes women always dependent on men. The male hegemony described by Gramsci appears in form of domination and power. In films, women are often portrayed in weak figures so that the position of womwn is increasingly marginalizied. The norms and culture that exist are also mostly detrimental to women because they are shaped by men. This encourages women to fight so that they can defend themselves before men. So that researchers see a picture of male hegemony and resistance of women in four films. This research uses a qualitative approach with the Roland Barthes semiotic research method. The process of collecting data is done by researchers by analyzing the scenes in the film through verbal messages, non verbal messages and mise – en – scenes. The results showed that male hegemony was shown through the oppression of Islamic culture through men in the form of forcing women to meet sexual needs and also women should not have social status because only men may have social status. The results of research on women’s resistance are shown through freedom, namely sexual freedom, freedom to be able to play a role in culture and women’s freedom in choosing the path of life taken.