Sanksi pidana mati dari sudut pandang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan undang-undang no. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia

Vania, Amelinda Rossana (2014) Sanksi pidana mati dari sudut pandang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan undang-undang no. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Bachelor thesis, Universitas Pelita Harapan.

[img] Text (Title.pdf)
Sampul.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (4MB)
[img]
Preview
Text (Abstract.pdf)
Abstract.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (626kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Chapter1.pdf)
Bab-1.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (152kB) | Preview
[img] Text (Chapter2.pdf)
Bab-2.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (206kB)
[img] Text (Chapter3.pdf)
Bab-3.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (341kB)
[img] Text (Chapter4.pdf)
Bab-4.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (69kB)
[img]
Preview
Text (Bibliography.pdf)
Pustaka.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (88kB) | Preview

Abstract

Penjatuhan pidana mati selalu menuai pro dan kontra dari masyarakat. Kalangan yang menyetujui adanya pidana mati meyakini bahwa pidana mati dapat memberikan efek jera sehingga masyarakat tidak akan melakukan suatu tindak pidana tertentu ataupun mengulang tindak pidana tersebut kembali. Sedangkan kalangan yang menolak eksistensi pidana mati di Indonesia beranggapan bahwa pelaksanaan pidana mati telah melanggar hak asasi manusia yakni hak untuk hidup. Hak Asasi Manusia di Indonesia telah diatur secara khusus dalam Bab X-A UUD RI 1945 serta UU HAM. Setiap orang memang memiliki hak untuk hidup namun terdapat pembatasan yang ditetapkan oleh undang - undang atas hak unhrk hidup tersebut karena Indonesia tidak menganut asas kemutlakan hak asasi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemyataan tentang penjatuhan pidana mati yang bertentangan dengan Pasal 28-A UUD RI 1945 dan melanggar Pasal 4 UU HAM terkait putusan Peninjauan Kembali No. 39 PKlPid.Susl20ll sudah tepat. Metodologi penelitian yang digunakan adaiah yuridis normatif dengan melakukan studi pustaka atau penelusuran hukum sebagai ilorma atau doktrin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjatuhan pidana mati tidak bertentangan dengan ketentuan dalarn UUD RI 1945 maupun UU HAM. Oleh karena itu, perubahan sanksi pidana mati menjadi pidana penjara 15 tahun dalam putusan Peninjauan Kembali No. 39 PK/Pid.SuslZAfi yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dengan terdakrva Hanky Gunawan adalah tidak benar dan tidak tepat.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Creators:
CreatorsNIMEmail
Vania, Amelinda RossanaNIM05120110008UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorMandiana, SariUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Thesis advisorWidjiastuti, AgustinUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: pidana mati; hak hidup; pembatasan
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: University Subject > Current > Faculty/School - UPH Surabaya > Faculty of Law > 74201 - Department of Law
Current > Faculty/School - UPH Surabaya > Faculty of Law > 74201 - Department of Law
Depositing User: Rafael Rudy
Date Deposited: 18 Jan 2024 04:43
Last Modified: 18 Jan 2024 04:43
URI: http://repository.uph.edu/id/eprint/60321

Actions (login required)

View Item View Item