Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tentang kelebihan dan kekurangan transaksi jual beli melalui E-Commerce, dan akibat hukum yang timbul apabila penjual dalam transaksi jual beli melalui E-Commerce melakukan wanprestasi. Penelitian tentang transaksi jual beli melalui internet di tinjau dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan UUPK Metode penelitian yang digunakan terkait penelitian transaksi jual beli melalui internet di tinjau dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan UUPK dilakukan dengan menggunakan metode penelitian jenis normatif empiris menggunakan library research atau studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan data-data melalui buku-buku, jurnal, kamus,peraturan perundang-undangan serta didukung hasil kuisioner, yang kemudian dianalisa secara kualitatif untuk mengambil kesimpulan sehingga dapat menjawab permasalahan yang ada. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kelebihan dari transaksi jual beli melalui media internet ialah lebih mudah, lebih praktis, lebih hemat waktu dan tenaga, variasi produk yang banyak, serta harga yang lebih murah. Sedangkan kekurangannya adalah kondisi barang yang sering tidak sesuai dengan ekspektasi, waktu pengiriman yang tidak sesuai dengan waktu yang telah disepakati, serta banyaknya akun penipuan. Akibat hukum yang akan diterima penjual apabila melakukan suatu wanprestasi dalam jual beli melalui media internet pelaku dapat digugat secara perdata, dan bisa dikenakan sanksi pidana sesuai dengan yang diatur didalam UUPK dan UU ITE. Kepada pemerintah dan para dalam transaksi jual beli online khususnya penjual agar berasas itikad baik dan bertanggungjawab dalam penegakan perlindungan konsumen khususnya dalam transaksi jual beli online (ecommerce). / The purpose of this study is to analyze the advantages and disadvantages of buying and selling transactions through E-Commerce, and the legal consequences that arise if the seller in a buying and selling transaction through E- Commerce is in default. Research on buying and selling transactions via the internet is reviewed from Law Number 19 of 2016 concerning Amendments to Law Number 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions and UUPK. The research method used related to the research of buying and selling transactions via the internet is reviewed from Act Number 19 of 2016 concerning Amendments to Law Number 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions and the UUPK is conducted using normative empirical research methods using library research or library research by collecting data through books, journals, dictionaries, and legislation and supported by questionnaire results, which are then analyzed qualitatively to draw conclusions so that they can answer existing problems. The conclusion of this research is that the advantages of buying and selling transactions via the internet are easier, more practical, more time and energy efficient, a lot of product variations, and lower prices. While the drawbacks are the condition of goods that are often not in accordance with expectations, delivery time that is not in accordance with the agreed time, and the number of fraudulent accounts. The legal consequences that will be received by the seller when doing a default in buying and selling through the internet media, the perpetrators can be sued civilly, and can be subject to criminal sanctions in accordance with those stipulated in the UUPK and ITE Law. To the government and those involved in online trading transactions, especially sellers, so that they have good faith and are responsible for enforcing consumer protection,especially in buying and selling online (e-commerce) transactions.