Jakarta Stop AIDS merupakan program kampanye dari siswa-siswi remaja sekolah kepada teman-teman sebayanya dalam rangka menyebarkan pengetahuan yang benar mengenai HIV/AIDS dan narkoba, karena berdasarkan data BNN 2008, menyatakan bahwa penderita AIDS terbanyak adalah golongan umur 20-29 tahun yang berarti mereka terkena HIV+ pada saat berumur 10-19 tahun. Hal ini dikarenakan rendahnya pengetahuan mereka mengenai bahaya HIV/AIDS sendiri. Kampanye merupakan alat yang digunakan oleh public relations dalam berkomunikasi dengan publiknya (Newsom 2004), dalam hal ini publiknya adalah remaja, dan pesannya adalah informasi mengenai bahaya HIV/AIDS dan narkoba. Untuk melihat apakah pesan tersebut dapat diterima dengan baik oleh peserta, maka dibutuhkan sebuah evaluasi. Peneliti disini melakukan evaluasi kepada pemahaman peserta kampanye mengenai materi yang disampaikan dengan menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan memberikan kuesioner pretest dan posttest untuk melihat adanya penambahan pengetahuan sebelum dan sesudah kampanye. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa terjadinya penambahan pengetahuan, namun tidak maksimal, dikarenakan siswa-siswi remaja lebih percaya kepada orang tua dalam hal penyampaian informasi bahaya HIV/AIDS dan narkoba, oleh karena itu peneliti menyarankan agar lebih baik orang tuanya yang diberikan kampanye, agar mereka dapat menyampaikan informasi tersebut kepada anak-anaknya secara personal. / Jakarta stop AIDS is campaign program of teenage school children with their peers, to disseminate correct knowledge about HIV/AIDS and drugs, because based on BNN 2008, stating that the majority of people suffering from AIDS, 20-29 age group, which means they are exposed to HIV-infected persons aged 10 to 19 years. This occurs because of a lack of knowledge about the dangers of HIV/AIDS. The campaign is a tool used by public relations in communicating with the public (Newsom 2004), in this public is adolescent, and the message is the information about the dangers of HIV / AIDS and drugs. To see if the message was well received by participants, evaluation is needed. Researchers here to evaluate participants' understanding of the material presented campaign using quantitative methods, namely by providing pretest and posttest questionnaire to see the addition of knowledge before and after the campaign. From the research, found that the addition of knowledge, but not optimal, because the teenage students more confidence to parents in terms of informing the dangers of HIV / AIDS and drugs, therefore, researchers suggest that parents are better given campaign, so that they can send information to their children personally.